Kerajinan Tangan yang Mulai Ditinggalkan
 | |||
| Ibu sulastri, sedang mengayam kukusan |
Selain dari hasil bertani, Kerajinan tangan dari bambu menjadi salah satu sumber penghasilan sebagian besar masyarakat dukuh Sidomulyo, Gunung, Simo, Boyolali. Kerajinan yang dihasilkan antara lain, Kukusan, Besek, Tampir, Tampah, Tompo dan Sangkar burung.
Biasanya masyarakat menjual hasil kerajinan mereka kepada pengepul atau konsumen langsung yang membutuhkan. Namun seiring berjalannya waktu jumlah pengrajin menurun karena banyak anak muda yang tidak berminat untuk menekuni pekerjaan ini.
Seperti yang disampaikan oleh bapak Supriyono (47) seorang pengepul kerajinan besek dan kukusan, kuantitas penjualan kerajinan beberapa tahun terakhir ini menurun drastis, hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya, sulitnya mendapatkan pasar karena orang sudah beralih ke peralatan modern tidak lagi menggunakan kukusan untuk memasak, selain itu pengrajin yang biasa membuat sekarang sudah enggan karena harga kerajinan yang tidak seberapa.
Sangat disayangkan memang, jika potensi yang sangat luar biasa ini harus hilang begitu saja. Pak Supriyono menambahkan, hal yang mampu membuat masyarakat tertarik untuk membuat kerajinan seperti dulu adalah pengembangan pemasaran, sehingga kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat mendapatkan pasar yang mampu memberikan harga yang sebanding dengan jerih payah untuk membuat kerajinan tersebut.
Modernisasi tidak dapat terelakan hampir disemua kebutuhan masyarakat termasuk berbagai peralatan daput yang tadinya menggunakan piranti dari bahan dasar bambu kini sudah beralih peraltan eletronik atau piranti dari plastik. Bisa saja dalam beberapa tahun kedepan berbagai prduk kerajinan tersebut nantinya jadi barang antik. Melalui penyajian produk kerajinan yang dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu atau konversi sehingga dapat digunakan sebagai karya seni, hiasan, atau souvenir mungkin dapat menjadi nilai tambah agar produk kerjaninan tetap memiliki pangsa pasar
BalasHapusinovasi memang harus kita lakukan di banyak hal, agar sesuatu yang sudah turun temurun seperti kerajinan dari bambu ini tidak hilang begitu saja.
Hapushal ini termasuk menjadi Pekerjaan Rumah karang taruna bagaimana mengembangkan potensi semacam ini
Pemuda merupakan perwujudkan produk modernitas jaman. Melalui gagasan, ide, trobosan, kreativitas, kemampuan, dan pengalaman yang kekinian dapat menjadi solusi menjembatani kendala tersebut. Pemuda yang terhimpun dalam karang taruna dapat bahu membahu menawarkan solusi cerdas kepada masyakakat dan calon konsumen baru tanpa tarpaut ruang dan waktu. Bisa jadi tidak diminati oleh masyarkat lokal tetapi justru berskala nasional, karena seringkali produk handmade memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada pabrik. Solusi kreativ akan lebih muncul lagi jika sudah diupayakan terlebih dahulu. Ide - ide lebih berilian akan muncul disana dengan sendirinya
Hapus